Kehilangan
Hai,! Namaku Jane,aku mempunyai 3 orang
sahabat yang sangat baik,mereka adalah teman yang paling baik yang pernah ku
kenal. Nama nya adalah Angel,Marry,dan Stevani. Stevani biasa dipanggil stevi
oleh Aku,Angel,dan Marry.
Hari ini hari minggu,sekolah libur. Karna
kami bosan di rumah,jadi kami memutuskan untuk jalan-jalan ke pusat kota dan
tentunya mampir ke Mall juga. Kami pergi menggunakan mobil pribadi milik
Angel,dan diantar oleh supir Angel. Kami berkeliling di sana,sembari
melihat-lihat barang-barang yang lucu-lucu dan bagus-bagus.
Entah berapa lama kami berkeliling
disana,akhirnya kami menemukan beberapa aksesoris yang sangat lucu dan
cantik,karna tergoda oleh pernak-pernik itu akhirnya kami membelinya. Dengan
membeli aksesoris yang sama modelnya,juga sama warnanya. “Ya biar sama.”
begitulah kata Angel.
Angel memang baik,ia berasal dari
keluarga yang sangat mampu,Ayahnya mempunyai beberapa perusahaan yang sangat
sukses. Marry berasal dari keluarga yang cukup mampu,Ayahnya bekerja sebagai
Bendahara di sebuah perusahaan terkenal di Jakarta. Dan stevi,ia berasal dari
keluarga yang cukup mampu juga,Ayah nya bekerja di salah satu perusahaan milik
Ayah Angel dan menjabat sebagai sekretaris perusahaan. O,ya,aku berasal dari
keluarga yang cukup mampu,Ayahku mempunyai sebuah perusahaan yang lumayan
sukses.
Walaupun kami berasal dari keluarga yang
cukup mampu,tetapi kami tetap bersikap biasa,dan tidak sombong. Kami juga tidak
menghambur-hamburkan uang yang diberi oleh Ayah kami. Kami mengeluarkan uang
itu secukupnya. Karna kami tau mencari uang itu tidak segampang yang kami
pikirkan.
Akhir-akhir
ini kami tidak selalu bersama,karna jadwal masing-masing yang sangat padat,juga
karna sebentar lagi kami akan mengahadapi Ujian Akhir Semester. Kali ini aku
akan lebih serius lagi untuk belajar agar mendapat nilai yang memuaskan.
Karna di
sekolah jadwal sangat padat,akhir-akhir ini aku sering melihat Angel
sakit-sakitan. Entah kenapa,tidak seperti biasanya Angel seperti itu. Angel
sering tidak masuk sekolah sekarang,karna alasan sakit.
Saat itu,saat kami sedang mengikuti ekskul
bela diri tiba-tiba Angel pusing dan jatuh pingsan,semua yang melihat sangat
panik karna mereka heran,tidak seperti biasanya Angel seperti ini.
Aku,Marry,dan Stevie sangat khawatir,kami membawa Angel ke ruang UKS dan
akhirnya ditangani oleh dokter jaga UKS. Karna Marry dan Stevie ada sebuah
acara keluarga,jadi mereka tidak bisa menemaniku untuk menunggu sampai Angel
sadar. Dari dulu Angel memang sering sakit-sakitan,tapi aku fikir itu hanya
sakit biasa karna kecapean.Ini adalah kali pertama ia pingsan di
sekolah,biasanya ia hanya pusing dan tidak sampai pingsan seperti ini.
Setelah
beberapa jam akhirnya Angel sadar juga,ia kebingungan dan menanyakan apa yang
telah terjadi pada dirinya. Aku pun menceritakan apa yang telah terjadi.
Setelah mendengar itu Angel hanya berkata “Oh”.
Sangat aneh,mengapa Angel tidak kaget,mengapa Angel
bersikap seolah-olah itu adalah sesuatu hal yang sering terjadi padanya.
Awalnya aku tidak ingin menceritakan kejadian ini pada Marry dan Stevie,tapi
setelah dipikirkan mungkin Marry dan Stevie juga harus tau tentang apa yang
telah terjadi. Akhirnya aku menceritakan hal ini pada Marry dan Stevie,mereka
kelihatan kaget setelah mendengar hal itu,mereka pun sama fikirannya sepertiku.
Mereka yakin bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Angel.
Sejak kami curiga bahwa Angel menyembunyikan sesuatu
dari kami,kami jadi semakin khawatir dengan Angel.
Suatu saat
Angel mengajak kami untuk bermain di rumah nya. Karna kami sedang bosan di
rumah,maka kami menerima ajakan Angel untuk bermain di rumahnya. Saat itu kami
masih menyimpan kecurigaan,sebenarnya apa yang telah terjadi pada Angel?.
Sampai-sampai kami merencanakan untuk membuka buku Diary milik Angel. Saat kami
memasuki kamar Angel,kami mulai beraksi. Kebetulan saat itu Angel sedang berada
di kamar mandi,dengan tergesa-gesa kami membuka buku Diary milik Angel.Tapi
hasilnya nihil,kami tidak menemukan apa-apa. Sampai akhirnya kami menemukan
sebuah kertas yang berada di atas tempat tidur Angel,dengan tergesa-gesa kami
membukan kertas itu,ternyata kecurigaan kami benar,Angel mempunyai penyakit
yang sangat parah,ia merahasiakan penyakit itu,ia tidak ingin kami memikirkan
dia terus-menerus karna penyakit parah yang ia derita. Sampai saat ini kami
belum tau apa penyakit yang ia derita.
Kami sangat
kaget setelah membaca selembar kertas itu,perasaan kami campur aduk,antara
ingin tau tentang penyakit apa yang telah diderita Angel dan sedih juga setelah
membaca selembar kertas itu. Sampai-sampai aku dan teman-teman menitihkan air
mata. Sebenarnya apa yang telah diderita Angel? Mengapa Angel menyembunyikan
ini dari kami? Apakah Angel tidak ingin melihat kami bersedih karna memikirkan
penyakit parahnya itu? Ataupun Angel takut kami menjauhi dia karna penyakit
yang dideritanya?
Mengapa Angel tidak pernah cerita tentang apa yang dia
derita,bukankah selama ini dia tidak pernah menyembunyikan apa-apa dari kami.
Tidak lama
setelah kami membaca selembar kertas itu,Angel langsung keluar dari kamar
mandi. Muka Angel sangat pucat,seperti orang yang sedang sakit.
“Angel,kamu
kenapa? Kok mukanya pucet banget?” Ucapku.
“Nggak
knapa-napa kok. Mungkin cuma kecapean.” Jawab Angel.
“Istirahat ya!
Kami juga gak akan lama kok disini. Sebentar lagi juga pulang.” Ucapku
“Mau lama juga
gk papa.” Jawab Angel.
“Nggak usah,kami
pamit pulang dulu ya.” Ucapku
“mmm,baiklah.”
Jawab Angel
Setelah pamitan kepada Angel kami pun langsung pulang.
Di jalan kami tidak berhenti bercakap-cakap tentang masalah Angel. Kami heran
kenapa wajah Angel tiba-tiba pucat,kami sepakat kami akan menyelidiki tentang
masalah ini.
Keesokan harinya
saat di sekolah...
Aku fikir Angel tidak akan masuk sekolah,tetapi ternyata
Angel masuk sekolah,ia masih kelihatan sedikit pucat. Saat jam istirahat
tiba,angel mengajakku ke taman,entah ada apa tiba-tiba Angel terlihat serius.
Ia berkata bahwa ia ingin membicarakan sesuatu padaku.
“mmm,Jane,maaf
aku mengganggumu sebentar.” Ucap Angel
“Iya,gk papa.
Emangnya ada apa? Serius banget keliatannya!” Ucapku
Angel menarik nafas dengan panjang.
“mmm,sebenarnya
aku mempunyai penyakit parah. Maaf,aku baru membicarakan ini padamu. Sebenarnya
aku menderita penyakit ini sudah lama.Tetapi aku baru sempat menceritakannya
padamu sekarang,aku takut kamu menjauhiku karna penyakitku ini,aku juga gak mau
kamu terlalu memikirkan hal ini.” Ucap Angel
Aku sangat kaget setelah mendengar Angel berkata seperti
itu,ternyata dugaanku makin kuat. Saat itu aku berpura-pura tidak tau soal ini.
“ Apa? Kenapa
kamu baru menceritakannya sekarang? Kita sudah lama berteman,dan aku pun gak
akan jauhin kamu karna penyakit kamu. Sahabat itu tidak memandang fisik. Aku
bukan orang kayak gitu,aku gak akan pergi ninggalin kamu karna hal ini.” Ucapku
“Maaf Jane,aku
baru menceritakan ini padamu.” Ucap Angel
“Ya
sudahlah,tapi sebenarnya kamu punya penyakit apa? Sampai-sampai kamu
merahasiakannya?”
“Maaf Jane, ini
bukan waktu yang tepat untuk memberitahukan penyakitku padamu.” Ucap Angel
“Baiklah,jika
itu yang kamu mau.” Ucapku dengan kecewa
“Jane,maafkan
aku karna aku belum bisa menceritakan ini lebih lanjut.” Ucap Angel
“Ya. Maaf yah
aku harus ke perpustakaan untuk mencari buku untuk tugas Biologi.” Ucapku
mengalihkan pembicaraan
“mmm,ya. Sampai
ketemu lagi ya.. Ucap Angel
Setelah itu aku langsung menceritakan kejadian ini pada
Marry dan Stevi. Mereka penasaran,sebenarnya apa yang diderita oleh Angel. Kami
pun menyelidiki tentang hal ini sampai akhirnya kami tau dari orang tua
Angel,ternyata Angel menderita penyakit Kanker darah,kami sangat kaget setelah
mendengar kata-kata itu.
Beberapa hari
kemudian kami mendengar bahwa Angel sedang berada di Rumah Sakit karna
kecelakaan besar yang menimpanya beberapa hari yang lalu,kami langsung bergegas
ke Rumah Sakit untuk melihat keadaan Angel,kami harap Angel tidak menderita
luka parah.Tapi,apa lah artinya harapan,ternyata Angel koma beberapa
hari,hingga saat ini Angel masing dalam keadaan koma. Air mata kami tidak dapat
ditahan,hingga akhirnya menetes tanpa henti-hentinya. Tidak lama kemudian Angel
menghembuskan nafas terakhirnya. Betapa hancurnya hati kami setelah melihat
keadaan Angel seperti itu,tangisan kami pun semakin menjadi-jadi. Kami sangat
sedih karna kehilangan seorang sahabat yang sangat kami sayangi. Betapa
rapuhnya hati kami saat merasakan KEHILANGAN orang terdekat kami. Kini kami
melakukan semua aktifitas tanpa Angel,kami merasa sangat sangat KEHILANGAN.
Inikah rasanya kehilangan seorang
sahabat terbaik,yang mengerti perasaan kami,yang selalu ada disaat kami berduka
ataupun bahagia. Kenapa ini harus terjadi kepada kami? Kenapa kami harus
kehilngan Angel?
Hari demi
hari kami lewati tanpa kehadiran Angel,awalnya kami tidak menerima akan hal
itu,tapi lama-kelamaan kami mulai terbiasa dengan hal ini,kami belajar menerima
ini,kami belajar hidup tanpa Angel,akhirnya kami bisa hidup tanpa Angel. Kini
kami tidak merasa KEHILANGAN lagi karna
kami yakin Angel hidup bahagia di surga.
Present
writer :: Restu Halimatul Fauziyah